75. Misi Meluluhkan Kakak Ipar

2006 Kata

Mas Rifqi selalu saja begitu. Selesai menjelaskan rahasia satu, dia akan memunculkan rahasia baru yang membuatku tak kalah penasaran. Dia pernah menciumku sebelumnya? Kapan? Apa saat aku pingsan malam itu? Atau saat di rumah sakit dan aku sedang tak sadar? Dia benar-benar tidak mau memberi tahu. Pengakuan dosanya sungguh nanggung! Dan itu sangat menjengkelkan. Dia selalu saja punya cara untuk membuatku sangat kesal padanya. Kurasa, masih banyak rahasia yang Mas Rifqi simpan dan belum diutarakan padaku. Meski sudah banyak pula penjelasan tentang rasa penasaranku, aku hanya merasa dia belum mengeluarkan semua rahasianya. Namun, ya sudahlah. Aku rasa Mas Rifqi memang tipe yang akan memberi tahu semuanya pelan-pelan. Aku yakin, lain kali dia akan mengatakan semuanya tanpa terkecuali. Di si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN