59. Sepucuk Kemajuan

2007 Kata

Apa aku boleh menganggap Mas Rifqi telah menipu semua orang selama ini? Atau justru hanya aku dan orang tuaku saja yang tertipu olehnya? Jujur, aku masih kesal dengannya. Kesal karena dia sudah membuatku malu bukan main. Ternyata, asumsiku selama ini salah besar. Iya, SALAH BESAR! Mas Rifqi bukan orang dari kelas menengah. Bukan, benar-benar bukan! Dia ternyata berasal dari kelas atas. Sangat jauh dari perkiraanku selama ini. Sebenarnya aku tidak ingin peduli dengan background-nya karena sebelum aku dibawa ke sini, aku sudah mau menerima apa pun kondisinya. Yang paling penting bagiku adalah, dia pekerja keras dan orangnya bertanggung jawab penuh. Aku merasa itu sudah cukup. Uang bisa dicari, modal pun bisa diusahakan. Orang tuaku juga pasti akan membantu. Karakterlah yang paling pentin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN