Sepertinya, Shenna kembali merajuk. Kali ini dia malah tiduran di sofa bed dan bergelung sendirian di sana. Padahal, baru setengah jam yang lalu kami bahkan mandi bersama. Ini sungguh lucu, bagaimana mungkin sebelum subuh kami menyatu layaknya tak pernah ada masalah, kini tiba-tiba dia enggan tiduran di ranjang bersamaku. Sejak tadi dia terus sibuk dengan ponselnya. Saat aku mulai beranjak turun untuk membuat minuman hangat sendiri, dia tetap diam dan mengabaikanku. Padahal, sejak menikah dan tinggal bersama, kalau pagi dia selalu menawariku minuman. Kemarin kukecualikan karena memang sedang tidak memungkinkan. “Mau minum teh hangat atau enggak, Shen? Ini tehnya enak. Mas udah coba kemarin. Kamu kan belum.” “Enggak,” jawabnya pelan dengan mata yang terus sibuk menatap ponsel. Seolah-ol