menunggu kenyataan,

1039 Kata

Saat Laras mengatakan akan pergi ke kantor, Mia masih dengan posisinya, yaitu mengurung diri di dalam selimut. Mia mendengar Laras memanggil namanya berulang kali, tapi Mia merasa tubuhnya terlalu lemas hingga ia memutuskan untuk tetap diam di atas tempat tidur. "Lo nggak mau ngantor, Mi?" Tanya Laras untuk memastikan. Jawaban Mia hanya gelengan kepala saja. "Ya udah, lo tidur aja. Gue berangkat ya." Mia kembali menggunakan gerakan kepalanya sebagai pengganti bicara. Ia kehilangan seluruh tenaganya karena digunakan untuk tertawa dan menangis semalaman. Entah sampai pukul berapa mereka bicara, bahkan Laras sempat membeli lagi makanan super pedas lainnya yang membuat perut Mia terasa dipelintir. Setelah keheningan kembali menghampiri dan Laras benar-benar pergi meninggalkannya, Mia kem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN