"Aku akan mengantarmu pulang," setelah beberapa menit keduanya saling diam. Mia terkejut, begitu juga dengan Laras. "Ayo," Ajak Mia, karena Laras sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Kondisinya sudah membaik, Mia juga sudah membeli beberapa obat untuk luka dan untuk janin yang ada di dalam kandungan Laras. Tidak diragukan lagi, Laras memang tengah berbadan dua. Laras masih diam dan mengikuti langkah Mia dari belakang. Hingga saat mereka berdua berada di parkiran Rumah Sakit, saat Mia hendak membuka pintu mobil. Tiba-tiba saja tangan Mia dicekal oleh Laras. "Mi," ucapnya. Mia menoleh seketika. "Gue bisa gugurin kandungan ini kalau Lo mau." "Apa?! Jangan ngawur!" "Gue nggak pernah berharap hamil dari suami temen sendiri, begitu juga Lo! Lo pasti nggak mau punya temen yang nik

