Suri refleks memindai jam di dinding, tatkala suara mobil Pras terdengar memasuki halaman. Pukul sebelas malam kurang lima menit. Sebenarnya Suri tidak mempedulikan Pras pulang jam berapa, karena mereka sekarang telah berpisah ranjang. Hanya saja menghilangkan kebiasaan yang sudah menjadi rutinitasnya beberapa bulan ini, sepertinya masih butuh waktu.
Suri mengusap-usap sayang lengan Wira kala putranya itu mengerang dalam tidurnya. Wira selalu bertingkah seperti ini kalau terlalu lama menangis. Di mall tadi Wira cukup lama rewel sebelum kembali bergembira setelah mereka pindah ke wahana bermain lain.
Suri menguap lebar. Seharian bermain bersama putranya cukup menguras tenaga. Belum lagi hampir setengah jam ia menggendong Wira yang terus menangis di mall. Pinggangnya pegal-pegal semua.
