Sudah lima belas menit Damar duduk di ruang tamu. Namun Suri tidak juga muncul. Tadi Suri pamit ke belakang untuk menyiapkan minuman. Namun sudah sepuluh menit berlalu, sang nyonya rumah belum juga muncul. Damar kian gelisah. Jangan-jangan niat Suri ke dapur hanya untuk menghindarinya saja. Damar mengoyang-goyangkan kakinya gelisah di ruang tamu. Kesabarannya semakin menipis. Setiba di rumah Suri ini tadi, sebenarnya ia ingin langsung saja menjelaskan tentang kesalahpaham di antara mereka berdua. Masalahnya Suri buru-buru mengelak dan menyembunyikan diri ke dapur. Sepertinya Suri belum siap mental untuk bertemu dengannya. Damar meninju telapak tangannya sendiri. Kalau saja waktu bisa diulang, betapa ingin dirinya menghilangkan waktu sekian detik di mana terjadi kerancuan analogi ucapan