Seperti malam-malam sebelumnya. Tidak ada yang berubah. Alea masih saja belum bisa menyesuaikan diri dengan keberadaan Jeje yang sekamar dengannya. Padahal Jeje terlihat biasa-biasa saja. Pria itu tampak jauh lebih tenang dan normal menjalani kehidupan setelah pernikahan itu dibandingkan Alea. Meski Jeje itu sebenarnya tipikal pria yang dingin bukan, hangat juga bukan, tapi Jeje tipikal yang cuek dan minim ekspresi, berbeda 180 derajat dengan Alea yang jauh lebih ekspresif dalam segala hal Sudah pukul sepuluh malam, tapi mata Alea masih terjaga. Bagaimana dia bisa tidur kalau disampingnya ada Jeje yang tengah sibuk dengan laptop di pangkuannya. "Kamu nggak tidur, Mas?" tanya Alea. "Hem," jawab Jeje seperti biasa. "Kenapa nggak tidur? Ini udah jam sepuluh lho," ujar Alea sambil me

