Bab 18 : Malam Pertama (1)

1452 Kata

"Duh, capek banget sih rasanya tulang ku kayak mau patah." Aleandra sibuk mengurut betis, juga tumit yang terasa pegal karena seharian berdiri menyalimi tamu dengan mengenakan high heels. Alea kemudian terdiam beberapa saat. Ia pun teringat lagi tentang sikap Jeje yang terakhir ini membuatnya sedikit—kepikiran. Pertama waktu Jeje mengajaknya makan malam. Jeje menyebutnya tunangan tanpa segan di depan orang asing yang dia sendiri tidak kenal orang itu siapa. Kedua waktu dia menangis. Jeje mengetuk pintu kamar hanya untuk menemaninya menangis sepuas-puasnya. Bahkan Jeje yang tidak suka didekati itu membiarkan Alea menangis di bahunya sampai baju Jeje basah. Satu lagi, Jeje juga tidak marah tentang bajunya yang basah itu. Ketiga waktu tadi ada temannya yang bernama Rezky mengatakan kec

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN