Bab 25 : Rasa Yang Berdebar

1024 Kata

Ya Allah, dia nggak mau cium aku, kan? Batin Lea gugup. Jeje tidak menjawab, ia hanya terus mendekat, membuat Aleandra jadi salah tingkah. Ia memejamkan mata sambil berusaha menjauhkan dirinya dari Jeje. Istighfar Lea, kenapa kamu jadi grogi, sih, tapi dia terlalu dekat... Glup. Lea meneguk ludahnya keras saat Jeje kini bahkan tidak berjarak dengannya. "Kita udah sampe, saya mau bantu kamu buka sabuk pengaman, biar cepet." Jeje mencubit pelan pipi Lea sampai ekspresi Lea memucat saking paniknya. "Oh, kirain." Lea menghela napas lega. Ternyata Jeje tidak ingin melakukan apapun terhadapnya. "Cepetan turun! Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh, bocil!" Alea mendengkus. "Sekali nyebelin tetep aja nyebelin," cetusnya. Saat itu Jeje langsung berjalan masuk ke dalam cafe diikut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN