Setiap pilihan yang kita pilih akan mendatangkan risiko yang berbeda-beda. Aku tahu betul soal itu. Oleh karena itu, kemarin saat aku memutuskan untuk jujur pada Mama tentang apa yang aku rasakan, aku sudah menyiapkan mental. Namun, tak kusangka akan terjadi hal-hal di luar perkiraan. Keisengan Febri waktu itu mendatangkan bencana. Febri Rowami Yunan, seorang pembalap ( pemuda berbadan gelap ) adalah teman satu profesiku. Yups, dia seorang radiografer. Bedanya dia memiliki kekasih seorang perawat di rumah sakit yang sama tempat kami bekerja. Sedangkan aku, seorang jomblo yang dipaksa nikah dengan penjajah. Walau kemudian berusaha menolak dan membuat mama kejang-kejang karena salah paham. Sudah dua hari berlalu dari kejadian waktu itu dan sekarang, aku sedang disidang. Mama dan antek-ante

