Lyra menaruh secarik kertas dengan pandangan sedihnya, matanya berkaca-kaca lagi dan air matanya menetes dengan mudah tanpa menunggu banyak waktu. Lyra mengusap dadanya sendiri menormalkan rasa sakit yang mengganggu hatinya. Persiapannya untuk pergi sudah siap dan dia benar-benar merasa yakin akan keputusannya sekarang, keputusan yang dia rasa baik untuk semua orang dan tepat untuk tidak merugikan siapa pun. Dilihat barang yang sudah dikemasnya, ada juga beberapa perhiasan yang diambil untuk bertahan hidup nanti jika dia memerlukan uang lebih, Lyra sengaja menutup guling dengan selimut agar ayahnya lama menyadari kalau dia sudah pergi. Lyra berjalan pelan-pelan keluar dari kamar dengan perasaan was-was juga hati yang terasa terhimpit begitu kuat. Lyra menaruh barang-barangnya di sofa