Via menggeleng ngeri membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya, laki-laki yang membekapnya itu dipenuhi nafsu liar terhadapnya. "AH!" Via menjerit tertahan menahan sakit ketika laki-laki itu mendorongnya dengan keras sampai membentur dinding. "Diam dan layani aku! Aku pasti akan membuat nilaimu bagus, Via!" ucapnya dengan napas terengah-engah. Via memejamkan mata dan menangis. Laki-laki itu sibuk membuka celananya sehingga tangannya yang membekap mulut Via sedikit merenggang, itu dimanfaatkan oleh Via untuk membuka mulut dan menggigit tangannya sekeras mungkin. "Argh!" teriak laki-laki itu kesakitan. "Jalang sialan!" geramnya murka, satu tangannya yang bebas menarik rambut Via dan membenturkan kepalanya ke dinding. Via mengerang merasakan sakit yang menguasai batok kepalanya