Karel yakin kalau Via hanya merajuk, dia merasa tenang kali ini dan tidak cemas Via melakukan hal berbahaya. "Dia hanya lapar, salah aku sendiri malah mengganggunya lagi makan!" keluhnya pelan. Karel memutuskan untuk memasak sebagai bentuk permintaan maaf. Meski hanya dengan satu tangan yang aktif, dia berusaha membuat stik ayam lengkap dengan sayuran. Sambil menahan nyeri di bahunya, dia mengiris d**a ayam dengan hati-hati. Tapi ketika hendak meraih botol bumbu, tanpa sengaja dia menyenggol panci teflon yang tergantung. BRANG! Karel memejamkan mata sambil meringis mendengar suara besi yang jatuh. "Bikin ribut saja!" gerutunya seraya memungut kembali panci teflon itu dari lantai. Via yang ada di kamar, terkejut mendengar keributan dari luar. "Apaan tuh?" gumamnya kaget, dia lalu m