Ryan tidak meneruskan sarapannya, seketika selera makannya menguap. Dia langsung pergi, ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri kalau kekasihnya masih ada di rumah kontrakan sedang istirahat karena semalam wanita itu terlihat sangat tidak sehat. Berulang Ryan meminta supirnya untuk lebih cepat lagi melajukan mobilnya. Setibanya di rumah kontrakan itu, Via tidak ada. Rumah itu terlibat masih sama seperti semalam Ryan tinggalkan. "Atau jangan-jangan ucapan Farel benar?" gumam Ryan, emosinya mulai naik. Berulang Ryan menghubungi Via tapi wanita itu tidak menjawab panggilannya. Pria itu masih terus berusaha menghubungi kekasihnya. Entah panggilan keberapa akhirnya Via menjawab. "Pagi, Mas," sapa Via lebih dahulu, suaranya serak. "Kamu dimana? Jangan bohong!" cecar Ryan tanpa memba