63

1046 Kata

"Gombal terus ..." ejek Yura pada Tangguh. "Bukan tipeku menggombal. Aku lapar, Sayang," ucap Tangguh lembut menjawil dagu Yura. "Lho ... Bukannya habis pesta besar? Meman gak makan?" tanya Yura dengan wajah serius. Tangguh menggelengkan kepalanya pelan lalu berdiri untuk mengajak Yura segera turun daru tempat tidurnya. Perut Tangguh benar -benar lapar sekali. Rasanya sudah tak tertahan lagi. "Gak usah bawel, Sayang. Kan aku udah bilang, kalau dipikiran aku itu hanya ada kamu, dan kamu saja. Jadi hal apapun juga maunya sama kamu, termasuk makan," titah Tangguh membuat Yura merasa terpuji. Wanita mana yang tak memerah pipinya jika sedang dirayu kemudian dipuji oleh lelaki yang disukainya. "Bisa aja ya. Aku tadi masak sop ayam, kamu mau?" tawar Yura pada suaminya. "Mau. Suapin ya. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN