Berjalan santai. Ya seperti itulah yang sedang Sandi lakukan. Ketika pemuda itu sudah selesai membelikan nasi untuk dirinya sendiri, bubur untuk kakak tercintanya Sabrina, juga lengkap dengan nasi Padang pesanan papa yang pada akhirnya dibelikan juga oleh pemuda itu. Kini, Sandi sudah sampai di dalam ruangan kakaknya dengan selamat, tidak kurang suatu apapun. "Assalamu'alaikum. Dapat semua." Katanya dengan wajah yang begitu cerah karena senang juga tahu-tahu melihat papanya sudah berada di ruangan kakaknya saja. "Nasl padangnya dapet nggak, Dek?" "Dapet dong, kan belinya di luar. Buburnya Kakak yang di kantin." Awalnya, Sandi tidak berpikir yang macam-macam, juga terlihat santai sekali dengan interaksi yang ada. Pemuda itu pikir, kakaknya diam karena mengantuk atau kelelahan dan se

