Sunyi. Namun tidak dengan isi kepala Mira. Gemuruhnya bersahut-sahutan dengan gerumuh di dadànya. Tidak ada yang mau mengalah. Rasanya..sesak, nyeri, dan semua rasa yang tidak mengenakkan bercampur menjadi satu. Mira ingin tulí untuk sejenak. Setidaknya, untuk beberapa saat yang lalu. Saat mama mertuanya mengatakan hal yang sukses menyakiti hatinya. Menjadi menantu yang tidak diinginkan, Mira menghela napas, sedih sekali. Akan tetapi, ini sudah menjadi pilihan hidup Mira. Demi membalas budi Edgar yang telah melunasi sisa hutang almarhum bapaknya, Mira mau menerima tawaran gíla Edgar. Yang menjadi pertanyaan, Mengapa gadis sesempurna Yuva tidak dapat menarik hati Edgar? Yuva sangat diinginkan di Keluarga Abisena. Andai saja Yuva yang menjadi Istri Edgar, sudah pasti semua tidak