"Antar saya ke rumah Mira, Ezra." Entah sudah berapa kali Edgar meracau meminta diantar ke rumah Mira. Masalahnya, Ezra tidak tahu siapa Mira. Apalagi rumahnya. "Bapak sedang mabuk. Sebaiknya saya antar Bapak pulang ke rumah saja," kata Ezra dengan sabar. Kesabaran Ezra ini setebal novel tiga ratus halaman. Jadi Edgar akan benar-benar aman di bawah tanggung jawab Ezra. Telinga Edgar geli mendengar cara Ezra memanggilnya. Sehingga membuat pria setengah sadar itu protes, "Saya masih muda! Jangan ikut-ikut Yuva memanggil saya 'Bapak'! Memangnya kamu pegawai saya apa!? Panggil nama saja!" Diakhiri dengan perintah yang tak ingin dibantah. Ezra mengangguk. "Siap, Edgar. Mari kita pulang~" Semudah itu Ezra menuruti perintah Edgar. Ia juga membujuk Edgar supaya mau diantar pulang. Namun b