Anaya sampai di rumahnya dengan mengendarai taksi, jam menunjukkan pukul 8 pagi dan ia ada kuliah siang nanti. Anaya masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang, tubuhnya terasa agak pegal dan lelah karena semalam tidur dengan posisi tidak nyaman walaupun kemudian pindah ke ranjang. Ia memegang bibirnya dan membayangkan hal yang terjadi pagi tadi di rumah Dzakka, ia tidak menyangka Dzakka akan menembaknya disituasi seperti itu. Detak jantungnya berdetak lebih cepat ketika membayangkan kecupan Dzakka di bibirnya, bulu kuduknya meremang saat ingat hal itu. Seperti ada kupu kupu di perutnya yang menggelitik saat Dzakka mengucapkan 3 buah kata yang tidak Anaya sangka Dzakka ucapkan padanya. Ia mengambil handphone miliknya, di tekannya sebuah nama disana. Tut...Tut...Tu