Di sebuah rumah yang terletak di tengah-tengah hutan tak ada yang mendengar jerit tangis Jessica yang saat ini berada di bawah kungkungan Morgan yang tengah menguasai tubuhnya. Dalam keadaan dua tangan terikat di kedua sisi ranjang dan mulut yang diikat dengan kain, Jessica tak mampu melakukan perlawanan. Air mata yang jatuh mengalir deras dari kedua sudut matanya dapat menggambarkan betapa hancurnya Jessica saat ini. Kepala yang berulang kali menggeleng dan sorot mata penuh permohonan tak mampu menghentikan aksi Morgan yang dengan begitu kejinya memperkosa istri dari sahabatnya sendiri. "Akhirnya aku bisa melakukan ini padamu, sayang. Hal inilah yang aku dambakan sejak lama. Kamu tidak perlu takut, aku akan memperlakukanmu dengan baik selagi kamu patuh dengan semua perkataanku! Angga