Wajah Sarmilah mulai pucat, ia tak tahu apa maksud dan tujuan Jenie tapi, ia merasa cemas jika terjadi keributan lagi antara dirinya dan Adam. Sementara itu, Jenie mencari Adam dan menemukannya duduk di teras belakang sambil menikmati segelas jahe hangat. “Kakek, kenapa di luar malam-malam begini?” “Jen, di mana Saga?” timpal Adam tanpa menjawab ucapan Jenie sebelumnya. Jenie duduk di kursi berseberangan dengan kursi yang Adam duduki dibatasi meja berbentuk lingkaran. “Dengan papanya,” jawabnya. “Kakek tidak ingin melihat Eren?” Adam terbatuk ringan. Jenie mengatakan kalimat itu saat ia hendak meminum jahe hangatnya. Ia segera mengambil sapu tangan digunakannya membersihkan jejak basah di area mulutnya. “Kakek ingin melihatnya tapi tadi melihatmu seperti sangat serius bicara de

