16. Mengaku

1902 Kata

Jenie segera membenahi handuknya, mendorong Rama yang lengah membuatnya menyingkir dari atas tubuhnya kemudian bergegas menuju kamarnya di lantai atas. Ia tak peduli apa yang Adam pikirkan, yang terpenting, ia harus segera memakai pakaian. Adam menjaga pandangan dari Jenie saat cucu menantunya itu berjalan cepat dan menaiki anak tangga menuju lantai dua. Setelah Jenie berjalan melewatinya, pandangannya memincing pada Rama. Tak! “Ahs ….” Rama meringis dan mendesis saat Adam menjitak kepalanya. “Apa yang baru saja kau lakukan?! Apa kau lupa bahwa istrimu tengah hamil?! Kau harus bisa menahan libidomu untuk melakukannya dengan hati-hati! Bagaimana jika terjadi sesuatu pada calon anakmu karena kau bermain terlalu kasar?!” tegur Adam. “Sejak kapan kakek ada di sini?” “Jangan mengalih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN