79. Mengancam untuk Uang

1457 Kata

“Bagaimana?” Jenie menatap Rama dari posisi. Saat ini dirinya berbaring di atas ranjang bersiap istirahat bersama sang suami. “Apanya?” jawab Rama seraya menoleh. “Aku ikut senang hubunganmu dan Afan kembali baik,” ucap Jenie teringat kejadian tadi siang saat Rama dan Afan kembali mendeklarasikan pertemanan mereka. Rama hanya diam kemudian mengalihkan pandangan dengan menatap langit-langit kamar. “Itu semua berkat dirimu,” ucapnya. “Apa? Aku?” Rama memejamkan mata sejenak teringat setiap ucapan Jenie waktu itu dan membuka pikirannya. Sepenuhnya memang bukan karena Jenie tapi, seandainya ia tidak menikah dengan Jenie apakah ia bisa kembali berbaikan dengan Afan? Rama kembali menoleh menatap Jenie yang tak mengubah posisi, masih berbaring menyamping menghadap dirinya. “Sudah puas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN