Pagi harinya. Runi bangun dengan suara nafas tersengal. "Runi!" Bik Amah menepuk pipi Runi lembut. "Ayah ...." "Runi bangun." Bik Amah kembali menepuk pipi Runi. Air mata Runi meleleh di sudut mata. Mata Runi terbuka. "Ayah!" Runi berseru. "Kamu mimpi lagi?" Tanya Bik Amah. "Ayah, Bik." Runi menatap Bik Amah. "Tenangkan dirimu." Bik Amah berusaha menahan air mata. Air mata yang terus mengalir sejak tadi malam. Pagi ini Pak Arsad pulang ke rumah. Diminta Pak Samsudin untuk membereskan rumah. Dan menunggu orang yang akan melepas tenda. Pak Samsudin minta mereka tetap tenang. Jangan berpikir macam-macam. Zhai pasti sembuh. "Aku mimpi, Ayah tertusuk, Bik. Darahnya banyak sekali. Ayah ...." Runi tidak mampu meneruskan ucapannya. Runi berusaha duduk dibantu Bik Amah. Air mata