Hari mulai berubah menjadi gelap ketika Rindu membuka kedua matanya. Gadis itu berusaha mengumpulkan nyawanya dan menggeliat di atas ranjangnya yang empuk. Netranya melirik ke arah jam weker yang ada di atas nakas. Sedikit terkejut saat mendapati jarum pendek menunjukkan angka 5 petang. Rasa malas yang tadi menderanya seketika hilang. Digantikan dengan rasa panik karena sudah lewat jam pulang Seno dari bengkel. Gadis itu buru-buru membasuh wajahnya di kamar mandi. Lalu keluar dari kamarnya yang masih belum dinyalakan. Netra beningnya mengedar ke segala penjuru rumah yang tampak sepi. Lampu ruang tamu dan ruang tengah masih belum menyala. Tapi ada satu ruangan yang tampak terang benderang. Dan samar-samar Rindu bisa mendengar suara dari tempat itu. Dengan langkah pelan Rindu berjalan men