Rindu menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan menerawang. Pikirannya berkelana mengingat apa yang baru saja dia lakukan bersama Seno beberapa waktu lalu. Masih teringat jelas di benaknya ketika pria itu menyentuh setiap jengkal tubuhnya dengan sentuhan panas nan memabukkan. Membuat dirinya yang baru pertama kali ini merasakan hal tersebut menjadi tidak berdaya. Hingga akhirnya begitu pasrah diombang-ambing oleh gelora nafsu yang membara. Jantungnya kembali berdebar mengingat perlakuan manis Seno setelah kegiatan mereka selesai. Pria itu dengan penuh perhatian memperbaiki kondisinya. Yang lemas karena pelepasan dahsyat yang menjadi hal baru bagi dia rasakan. Rindu pikir setelah Seno mendapatkan apa yang dia mau, pria itu akan langsung pergi meninggalkannya. Namun nyatanya Seno te