Kedua insan berbeda usia itu saling bertukar saliva dengan mesra. Kedua netra mereka saling terpejam. Menikmati sensasi basah nan lembut yang tercipta dari sebuah ciuman yang mereka lakukan. Seno menekan punggung Rindu, merapatkan tubuh mungil itu pada tubuh jangkungnya. Membuat gesekan pada d**a mereka kian terasa. Dan berhasil membakar gairah keduanya. Tangan Seno yang lain, turun menangkup sebelah bongkahan padat Rindu. Meremasnya gemas dan sesekali menamparnya. Pekikan Rindu teredam sesaat ketika dia merasakan tamparan pada pantatnya. Netranya membola, menatap Seno dengan penuh keterkejutan. Plop "Paman.." Rindu berusaha keras menahan suaranya agar tidak terdengar keras. Bukannya takut melihat Rindu yang melotot ke arahnya, Seno justru terkekeh geli tanpa rasa bersalah. Baginya m