Melihat temannya senyum-senyum sendiri di depan ponsel, Merisa pikir Sera sedang kasmaran. Mengingat, lelaki yang terakhir kali sedang dekat atau sedang mendekati Sera itu Kak Doyi, Merisa pikir Sera sedang bertukar pesan dengan gerangan. Ya, siapa tahu saja, kan? Hingga Merisa loloskan pertanyaan atas kecurigaannya barusan. Tanpa pernah mikir yang macam-macam apalagi hal-hal yang menjurus ke Pak Abian. Iya, orang itu. Yang membuat langkah Merisa berhenti sambil menahan tangan Sera sekadar untuk bilang, "Itu Pak Abi bukan, sih?" "Mana?" "Itu, Ra. Liat deh! Dia lagi liatin aja ke sini, kan? Eh, anjir! Pak Abi senyum. Astaga, dia senyum ke kita kan, ya? Apa cuma ke gue aja?" Beralih di Sera yang menelan ludahnya. Oh, iya! Itu Mas Abinya. Lantas Sera melirik sang kawan yang sedang salah