Telah hadir di sana dua saksi yang Bapak panggil dari sekitar rumahnya, Pak RT dan RW yang duduk berdampingan pada ruang tamu rumah itu. Sudah datang pula penghulu yang dimaksud oleh ayahnya Sera. Duduk tepat di sebelah beliau. Sementara Sera duduk di sebelah sang Ibu, yang mana telah berganti baju menjadi kebaya muslim milik ibunya dulu.
Ah, Sera dipaksa pakai itu.
Sedangkan Mas Abi dipakaikan peci, hasil pinjam punya bapaknya Sera, untuk akad di hari itu juga. Dia duduk di hadapan beliau. Hal yang membuat keringat dingin Abi kian eksis di muka. Jantung pun berpesta ria dalam laksanakan tugasnya, dentuman di dadaa Abi pun hebat sekali. Abi sampai cemas ada yang dengar. Apalagi Mama Rahee dan Papa Altarik duduk tidak jauh darinya, berseberangan dengan para saksi.
Yang teramat sensional.
