186

2008 Kata

Seperginya asisten itu, papa Tiffany beranjak dari kursi kebesarannya. Pria itu berjalan ke arah jendela. Memandang lurus ke luar. Gedung-gedung pencakar langit, mobil yang berlalu lalang di bawahnya. Hingga awan yang tampak tenang melayang di atas sana. Papanya Tiffany mengembuskan napas perlahan. Merasakan sedikit perbedaan pada dirinya sendiri, yang bahkan seperti terjadi begitu saja. Benaknya melayang pada anak perempuan satu-satunya. Bagaimana bisa ia membahagiakan Tiffany di sisa umurnya ini. Mengingat selama ini ia merasa selalu menyakiti anak perempuannya itu. Bahkan untuk menyatukan Tiffany dan Kriss dalam status pernikahan saja ia tidak bisa. Pria itu, pria yang dicintai anaknya itu memiliki ketegasan dan prinsip. Yang bahkan papanya Tiffany tidak mampu menembusnya. Setelah t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN