Dokter Anya kembali ke ruangannya, menatap ke arah orang-orang dari ruang pengawasan yang ada di dalam sana. Beberapa orang sudah mendapatkan perawatan, namun yang lainya masih menunggu dengan memegangi luka masing-masing. "Apakah baru saja terjadi kecelakaan?" Tanya dokter Anya iseng. Tidak ada yang menjawab, semua orang hanya diam saja. Dokter Anya mengambil peralatannya untuk membantu dokter Ani mengobati orang-orang itu. "Apakah ketua baru saja marah karena kalian mengacaukan pekerjaan hari ini?" Tanya dokter Anya tepat sasaran. Seperti sebelumnya, tidak ada yang berniat untuk menjawabnya, dan hal itu hanya membuat dokter Anya tertawa pelan dan memutuskan untuk diam. Pintu ruangannya yang terbuka membuat semua orang menoleh, menatap ke arah suami dokter Anya yang baru saja datang