Satu Malam 2

1049 Kata

"Mas, bangun. Salat subuh terus kita pulang. Nanti anak-anak nungguin." Nadia berkata lirih sambil mengusap lembut pipi suaminya. Tony yang belum lama terlelap, membuka mata. "Jam berapa?" "Jam empat. Yuk, bangun. Kita salat terus bersiap pulang." Beberapa saat setelah mengerjabkan mata, Tony bangkit dari pembaringan. Selesai mandi langsung berwudhu. Nadia sudah menunggunya. Mukena sudah dipakai dan dua sajadah sudah terbentang di samping tempat tidur. Saat keluar kamar mandi, Tony disambut senyum manis istrinya. Wanita itu selalu menyenangkan hati. Bahkan teman-temannya bilang, ia beruntung memiliki istri yang tidak hanya cantik, tapi juga salehah. "Nggak ada yang kurang bagimu. Istri salehah, karir bagus, dan anak-anak yang menawan. Jaga itu, Bro." Dia tidak berselingkuh, tapi d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN