Curiga 2

1041 Kata

"Dea, kamu izinlah pulang. Wajahmu pucet gitu. Atau izin periksa di ruang kesehatan. Istirahatlah sejenak di sana." Hani menyarankan ketika mereka tengah berada di di kantin. Dea membiarkan makanan di piringnya utuh tak tersentuh. Selera makannya lenyap seketika. "Coba kutahan dulu saja, Han." Dea menyesal teh hangat. Hanya itu saja yang membuatnya lega. "Dea, wajahmu pucet gitu. Kamu sakit ya?" seloroh seorang rekan yang duduk di meja sebelahnya. "Meriang." Hani yang menjawab. "Kenapa nggak izin saja." "Aku nggak apa-apa," jawab Dea sambil tersenyum memandang rekan disebelahnya. "Betul, Dea. Seharusnya kamu istirahat. Cobalah kamu testpack, siapa tahu beneran kamu lagi isi. Kalau sudah terjadi pembuahan, biasanya sudah terdeteksi sebelum kamu terlambat haid." Hani bicara sangat lir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN