"Ternyata kamu memutuskan pertunangan kita, karena ingin rujuk dengan Dea? Brengs*k kamu, Ga." Alita menatap nanar. Gama bergeming karena lalu lalang staf di luar bisa melihat mereka. "Kamu pembohong. Kamu bilang nggak mungkin rujuk dengan Dea," teriak Alita. "Aku nggak pernah mengajakmu membahas tentang Dea. Tentang perasaanku padanya. Seperti kamu yang nggak pernah bertanya tentang anakku. Padahal kamu calon ibu tirinya saat itu." Alita bungkam. Memang benar, Gama tidak pernah memulai mengajak siapapun membahas tentang Dea. Tentang perasaan cinta dan kehilangan. Patah hati yang diam-diam membuatnya stres sendiri. Tidak pada sahabat baiknya, Agam. Atau pada sepupu-sepupunya. Apalagi pada Alita yang jelas saat itu merupakan teman baiknya Dea. Cintanya ia pendam sendirian. "Aku minta