Samar-samar dalam ingatannya yang tenang, gadis muda itu selalu kembali datang untuknya sebagai wajah yang mulai akrab untuk dia ingat sebagai sesuatu yang hangat .... "Siapa namamu? " "Mia." Pembicaraan singkat itu sepertinya akan segera di lupakannya kembali, Gadis muda itu masih menatapnya takjup saat dia sendiri kambali terjatuh dalam tidurnya yang melelahkan dalam mimpi tak berujung. Kelelahan yang luar biasa seperti menyerap seluruh energinya untuk bergerak, namun dia yakin masih bisa merasakan tiap kali tangan-tangan lembut itu mulai menyeka tubuhnya. ***** Mia berjalan cepat keluar tenda membuang air hangat bekas untuk menyeka di atas rumput layu yang sudah sempurna menguning sewarna daun busuk yang melapisi hampir seluruh permukaan tanah. Mia membawa embernya dan meletakkan