Sepanjang jalan pulang menuju rumah, wanita cantik dengan pakaian sedikit berantakan dan riasan yang sudah luntur tersebut, hanya diam dan menatap ke luar jendela taksi ini. Tanpa sadar setetes air mata kembali mengalir di pipinya ketika membayangkan banyak sekali peristiwa yang sudah terjadi dalam hidupnya. Ia pun sudah memutuskan pilihan hidupnya akan kemana setelah ini dan keputusan akan pilihannya tidak akan berubah. Akhirnya ia meyakinkan dirinya untuk mengambil ponsel di tasnya lalu menelepon seseorang yang mungkin akan menjadi jalan keluarnya, ia tahu ini salah, memanfaatkan orang lain demi kepentingan sendiri. "Halo, Mia. Ada apa kamu menelepon aku?" Mendengar sapaan dari orang di seberang sana, membuat ia terdiam karena keraguan dalam hatinya, memanfaatkan orang lain dan akan m

