KITR.099 HONG KONG - BEIJING (4)
Saat ini aku merasa senang akhirnya CEO Steven Xander kembali mau bicara padaku. Aku tidak lagi melihat wajah kakunya seperti beberapa hari lalu saat masalah berat menimpanya hingga ia terlihat seperti sedang frustasi. Meski belum banyak kata yang ia ucapkan, tapi setidaknya wajahnya tidak lagi terlihat datar. Aku kembali melihat berbagai ekspresi di wajahnya, meski itu terlihat samar-samar.
"Duscha, kenapa kamu mau ikut bersamaku ke Beijing?" CEO Steven Xander kembali memberi pertanyaan yang sama padaku seolah ia belum puas dengan jawabanku tadi.
"Karena aku belum pernah ke Beijing." Aku menjawab sambil bercanda.
CEO Steven Xander yang belum puas dengan jawabanku kembali berkata, "Duscha, jawab aku dengan serius."
"Okey." Aku menarik nafas dalam dan m
