Sebulan setelah perayaan ulang tahun Athar, Aksa kembali sibuk. Bahkan waktunya bermain dengan putranya saja terbilang sedikit. Sebab ia pergi pagi-pagi sekali ketika Athar belum bangun dan pulang sangat larut, tentunya Athar sudah tidur juga. “Hari ini juga pulang telat Mas?” tanya Raya sendu. Aksa menghela napas. “Tahan sebentar lagi ya. Aku sibuk karena pengurusan kantor cabang di Korea. Setelah Taehoon bisa mengatur perusahaan di sana, jadwalku akan kembali normal,” jelasnya. Raya mengangguk sedih, ia melirik ke arah Athar yang masih lelap. Aksa mengikuti arah pandang istrinya dan menghela napas lagi. “Hari minggu nanti aku sisihkan waktu untuk keluarga kita okay? Kita piknik.” Raya mengangguk. “Oke, jangan ingkar ya Mas.” Aksa menganguk kemudian mengecup dahi Raya. Setelah itu i
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari