Gina bahagia melihat anaknya sangat lahap menyesap ASI yang diberikan oleh kakaknya. Mereka memang masih berada dirumah mama susi karena disana gina merasa lebih nyaman. "Sudah berapa bulan gin?" Tanya fino mengajak adik iparnya bicara. Gina kembali pada kebiasaannya dulu, menemani fino menyelesaikan pekerjaannya. Namun kali ini mereka tidak sedang di ruang keluarga melainkan di ruangan kerja fino. "Jalan empat bang" "Nanti setelah melahirkan kita berobat ya.." ucap fino mengalihkan perhatiannya pada gina. Namun ibu satu anak itu menggeleng. "Tunggu sampai dia dua tahunan ya?" Tawar gina, ia merasa bersalah tidak bisa menyusui fay, makanya gina bertekad ingin memberikan ASI eksklusif untuk anak keduanya. "Kelamaan dek.." protes nadin "Aku bakal baik-baik aja kak.. aku punya mereka" u