Nada’s POV Akhirnya Aa sudah boleh pulang, tapi belum diizinkan bekerja. Namun, dokter bedah umum satu ini sudah tidak sabar ingin membedah pasiennya. Hari-hari hanya dia hanya bernegosiasi ingin kembali bekerja. Aa terus mendesak dr. Herman untuk mengurangi masa liburnya karena risih dengan rengekkan sang anak angkatnya, dr. Herman mengadu pada Papa. “Ganda, besok seharian Nada bersama Papa, ya? Ada rapat umum di rumah sakit dan setelahnya kami akan bertemu dengan Pak Yono membicarakan pembukaan praktek dokter umum milik Nada. Ingat, cuti kamu Papa genapkan seminggu. Papa rasa itu sudah maksimal agar kamu bisa kembali prima saat mulai bekerja.” Aa menyanggupi Papa tanpa membantah membuat aku mengulum senyumku dan mengeratkan rangkulanku pada lengannya. Tidak berkutik, kontras dengan s

