Berdamai

1293 Kata

Ganda’s POV Aku baru mendapati fakta bahwa Damar adalah salah satu pendonor darah saat aku tengah kritis di ruang operasi malam itu. Sang pendonor itu tengah sibuk dengan ponsel di tangannya. Sementara dua sepupu lainnya sedang pamit keluar mencari makanan berat. Nada juga tengah berada di toilet. Aku berusaha mengambil air mineral yang berada di atas nakas samping tempat tidurku, tapi apalah daya tangan tak sampai. Hingga berakhir kotak s**u terjatuh dari atas nakas bersuara rusuh membuat Damar menoleh dan aku hanya meringis seraya meminta maaf. “Mau apa, Ganda?” Aku memberitahunya kalau aku ingin mengambil minum—masih berusaha meraih botol minum di atas nakas. Damar mendekat dan membantuku, juga membukakan botol untukku. “Ngomong, dong. Situ belum seratus persen pulih,” gerutunya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN