Tolong, Jangan Pergi!

1129 Kata

Mobil polisi yang membawa Aa melaju meninggalkan area villa. Seorang polisi lain mendatangiku, tapi aku mengabaikannya—masih memandangi mobil yang Aa tumpangi menjauh hingga tak terlihat lagi. Suara Rio menyapa pendengaranku. Telingaku memanas mendengar kalimat yang baru saja Rio ucapkan. Sempat-sempatnya dia meracau. Aku pastikan kali ini, dia akan membusuk di penjara. Begitu dia melewatiku, aku melayangkan tangan kananku memberi tamparan pada pipinya yang sudah memerah juga sudut bibirnya yang mengalirkan darah. Rio tidak sempat menghindar, dia memejamkan matanya seolah menahan sakit, sedangkan kedua tangannya diborgol dari belakang—ada Roni dan polisi yang membawanya. “Jangan pernah membandingkan dia dengan dirimu, Rio. Sungguh sangat tidak sebanding. Baik dulu maupun sekarang, kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN