Spesial part dr. Farhan’s POV “Aku putus lagi dengan kekasihku.” Aku mengatakan itu sambil merebahkan kepalaku di bahu Asya—tempat ternyamanku berbagi keluh kesah. Asya adalah teman sejak jaman koas. Meski beda kampus, pertemanan kami terus berlanjut saat kami kembali dipertemukan di PPDS hingga kami bekerja di rumah sakit yang sama. “Terus gue harus bilang, wow, gitu?” Aku sudah tidak heran lagi dengan sikap Asya yang acuh padaku. Dia tim si paling tidak setuju aku menjalin hubungan dengan kekasihku saat ini—cinta pertamaku—seorang model. Aku jatuh cinta pada kekasihku saat kami sama-sama duduk di bangku perkuliahan. Dia adalah gadis tercantik di fakultasnya dan begitu juga denganku. Lelaki tertampan di fakultas kedokteran versiku. Kami sangat cocok satu sama lain, hingga sejak dia te

