Bab 1

1309 Kata
Di sebuah ruang operasi tampak seorang dokter sedang berusaha menyelamatkan pasien yang berada di meja operasi. Walaupun keadaan pasien terlihat memburuk tapi dokter itu tampak tenang melakukan operasi. "Dok tekanan darah pasien menurun," kata perawat yang membantu jalannya operasi. "Lakukan transfusi darah segera," perintah dokter itu dengan tenang. Dan perawat itu pun melakukan apa yang diperintahkan oleh sang dokter dengan memberikan transfusi darah. Dokter itu kembali melakukan tugasnya dengan sangay tenang. Ia memang dijuluki dokter yang bertangan dingin. Karena hampir semua operasi yang dilakukannya selalu berhasil. Tapi satu hal yang membuatnya tak disukai oleh para dokter lain karena sikapnya yang tak suka basa-basi dan yang paling penting ia tak suka berinteraksi diluar pekerjaan. Setelah operasi yang melelahkan hampir 4 jam lamanya akhirnya operasi selesai dengan sukses dan juga pasien dalam keadaan yang stabil. "Setelah ini pindahkan pasien ke rumah ICU. Dan setiap satu jam sekali terus awasi keadaan pasien. Dan laporkan semua kondisi pasien kepada saya," perintah dokter itu kepada dokter muda yang ikut dalam operasi kali ini. "Baik dokter Bastian. Dan selamat atas keberhasilan operasinya," puji dokter muda itu. "Lakukan tugas yang saya berikan. Sampaikan keadaan pasien kepada keluarganya. Dan pastikan kamu mengawasi keadaan pasien. Jika terjadi masalah pada pasien segera hubungin saya," kata Bastian dengan wajahnya yang datar. "Baik dokter," jawab dokter muda itu. Bastian pun memilih meninggalkan ruang operasi dan kembali ke ruang kerjanya. Seperti biasa Bastian memasang wajah tanpa ekspresi. Ketika sampai di ruang kerjanya ia memeriksa ponselnya dan ternyata ada panggilan masuk dari Frans. Bastian pun lalu segera menghubungi kembali Frans. "Maaf tuan sudah menggangu pekerjaan tuan Bastian. Tapi ada hal penting yang harus saya katakan kepada tuan Bastian segera," kata Frans ketika menjawab telepon dari Bastian. "Apa informasi yang mau kamu sampaikan kepada saya? Apa ini berhubungan dengan bisnis di kelompok Draco?" tanya Bastian langsung. "Bukan tuan. Ini tentang gadis kecil yang anda cari. Saya berhasil menemukannya," jawab Frans dengan hati-hati. Bastian yang biasanya terlihat tenang langsung bangkit dari kursi kerjanya ketika Frans mengatakan jika ia sudah menemukan gadis kecilnya. "Dimana dia sekarang?" tanya Bastian dengan suara yang penasaran. "Sebelum saya mengatakan dimana wanita yang tuan cari ada hal penting yang harus tuan ketahui soal wanita itu," kata Frans mulai menjelaskan. "Apa yang mau kamu katakan Frans? Kamu tahu saya tak suka bertele-tele bila ada masalah baru. "Iya tuan saya akan menjelaskan semuanya sekarang. Jadi nama wanita itu Lalunya Fabrizio. Ia sudah berusia 23 tahun dan bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di kota ini. Dan wanita itu sudah memiliki kekasih yang bernama Roy yang merupakan bartender di salah satu club milik kita. Saya dapat info bahwa Roy itu punya niat buruk kepada wanita yang anda cari tuan. Karena ia terlilit hutang yang sangat besar ia akan menjual wanita itu kepada seorang pengusaha yang kaya raya untuk dijadikan wanita simpanannya. Dan Laki-laki itu menjual wanita yang anda cari untuk membayar hutang judi yang ia dan ayahnya lakukan serta juga untuk berfoya-foya," kata Frans menjelaskan. Rahang Bastian mengetat ketika mendengar penjelasan dari Frans. Ia tak suka apa yang sudah menjadi miliknya diperlakukan seperti itu. Jika orang itu main-main dengannya maka kematian yang akan mereka dapat. "Frans kamu tahu apa yang harus kamu lakukan kan?" tanya Bastian dengan suara yang tegas. "Iya tuan saya tahu apa yang harus saya lakukan. Dimana saya harus membawa wanita itu? Apa di penthouse milik tuan?" tanya Frans dengan sangat hati-hati. Walauapun Frans sudah lama mengabdi bersama dengan Bastian tapi terkadang ia masih merasa takut dengan aura yang dipancarkan oleh Bastian. Walaupun dari luar sang boss terlihat sangat tenang tapi ketika ketenangannya sudah terganggu maka sang boss akan bisa melakukan hal-hal gila diluar nalar siapapun juga. Karena kepintaran yang dimiliki membuat sang boss bisa membunuh tanpa orang tahu bahwa penyebab kematian itu adalah pembunuhan. Karena kepintaran yang dimiliki sang boss hingga detik ini tak ada yang tahu identitas asli pemimpin kelompok Draco. Karena sang boss pandai dalam menutupi semuanya. "Baik tuan saya akan membawanya ke penthouse anda. Dan satu lagi informasi yang harus saya sampaikan kepada tuan," kata Frans yang ingin memberi informasi tambahan. "Informasi apa yang harus saya tahu?" tanya Bastian dengan tenang. "Tadi saya dapat informasi dari Franda jika programer kelompok Darkstone berusaha untuk meretas sistem kita. Bahkan mereka secara terang-terangan menabuh genderang perang dengan kelompok kita. Tapi untung saja seperti biasa Franda selalu bisa mengatasi masalah itu," kata Gram menjelaskan. Bastian pun berjalan mendekati kearah jendela ruang kerjanya ketika mendengar penjelasan dari Frans. "Biar nanti saya hubungi Franda sendiri untuk menanyakan secara langsung. Dan bila kelompok Darkstone belum merugikan kelompok kita, saya mau kita tak berurusan dengan kelompok itu. Kita baru akan bertindak jika memang kelompok Darkstone sudah menganggu kelompok kita," perintah Bastian dengan sangat tenang. "Baik tuan saya akan menjalankan semua perintah dan tugas yang tuan berikan," jawab Frans mengerti. Tak berapa lama Frans pun menutup telepon dari tuannya dan segera menjalankan semua perintah yang telah diberikan oleh tuannya. Frans akan selalu menjalankan semua perintah yang telah diberikan dengan sangat baik. Frans memang sangat patuh dan juga hormat kepada bossnya. Karena masa lalunya yang sangat kelam dan saat itu bossnya lah yang menyelamatkan dirinya sampai ia bisa hidup sampai detik ini. Setelah Bastian menelpon Frans dan memberikan perintah, Bastian pun segera menghubungi seseorang yang menjadi otak kenapa sampai detik ini tak ada orang yang pernah tahu identitas aslinya. Dan itu berkat orang yang akan Bastian hubungi. "Kak Bastian ," teriak seorang wanita di ujung sambungan telepon. "Kakak sudah dengar apa yang kamu lakukan pada orang yang mencoba menerobos sistem keamanan kita. Kamu memang selalu bisa kakak andalkan," puji Bastian. "Kakak baru tahu kemampuan aku sekarang. Selama ini kakak kemana aja? Kakak tahu selama ini aku udah berusaha keras untuk menjaga keamanan sistem kita. Dan yang paling penting aku juga yang menjaga kerahasiaan identitas kita. Selama ini yang tahu identitas asli kakak cuma aku dan Frans saja. Jadi sebagai gantinya aku mau minta hadiah sama kakak," pinta seorang gadis di seberang telepon. Gadis yang di telepon Bastian bernama Franda Lexa seorang gadis berusia 20 tahun yang memiliki otak super jenius. Bastian menemukan Franda saat keluarganya menjualnya ke clubnya untuk dijadikan wanita penghibur. Saat itu Franda berusia 16 tahun dan yang membuat Bastian terkesan adalah Franda berani mengatakan jika ia bisa membuat sistem yang tak akan bisa ditembus oleh orang-orang di luar. Tapi syaratnya ia tak ingin menjadi wanita penghibur dan ia ingin keluarga yang ternyata bukan keluarga kandungnya itu untuk dihabisi. Bastian awalanya ragu dengan kata-kata gadis berusia 16 tahun tapi setelah Franda mengatakannya ia pun menjadi percaya hingga saat ini ia mempercayakan semuanya kepada Franda. "Apa yang kamu pinta?" tanya Bastian langsung. "Aku mau kita makan malam bersama. Aku, kakak, sama Frans makan malam bersama. Sudah lama kita gak pernah makan malam bersama gara-gara kesibukan masing-masing," pinta Franda penuh harap. "Kamu bicarakan soal ini sama Frans dan tentukan tanggalnya. Kakak akan datang saat semuanya udah siap. Dan kakak akan mengirimkan kamu uang untuk belanja," kata Bastian tetap dengan tenang. "Kakak gak perlu kirim aku uang segala. Uang yang kemarin aja masih belum aku pakai. Kakak udah mau bayarin aku sekolah aja aku udah sangat beruntung. Bagiku kakak adalah orang yang sudah menyelamatkan hidup aku dari keluarga aku yang tak pernah menganggap aku ada. Sedangkan selama aku bersama kakak dan juga Frans kalian sudah menganggap aku bagian dari keluarga kalian. Dan itu membuat aku bahagia," jawab Franda dengan nada yang senang. "Ok kalau gitu kakak harus tutup teleponnya terlebih dahulu." Bastian pun langsung menutup teleponnya. Walaupun Bastian terlihat dingin dan misterius tapi ia masih memiliki hati yang hangat. Baginya Frans dan juga Franda sudah ia anggap keluarganya sendiri. Mengingat hal itu ia jadi teringat akan gadis kecilnya. Ketika mereka bertemu dengan gadisnya itu ia akan menjaganya dan menjadikan gadis itu miliknya. "See you soon my little girl," kata Bastian dengan tatapan penuh arti. Wah gimana pertemuan awal antara Luna dan Bastian? See you next chapter... Happy reading.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN