Bab 19

1721 Kata
Di sebuah kamar hotel tampak seorang laki-laki paruh baya melihat sebuah foto yang tersimpan di dompetnya. Sebuah foto lusuh yang sudah lama. Mata laki-laki itu berkaca-kaca ketika melihat foto seorang wanita yang sampai detik ini selalu membuat hatinya berdebar dengan kencang. Wanita yang sudah membuat dirinya mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya. Andai saat itu dirinya lebih punyab kekuatan untuk mempertahankan wanita itu mungkin saat ini ia masih bersama dengan wanita itu. "Lila gimana kabar kamu sekarang. Walaupun waktu sudah lebih dari 20 tahun tapi aku masih tak bisa melupakan kamu. Sebenarnya kamu dimana?" tanya laki-laki itu dengan mata yang berkaca-kaca. Laki-laki itu masih terus melihat foto wanita yang ada di tangannya. Walaupun dirinya sudah menikah lagi dan memiliki anak tapi ia tak bisa melupakan wajah wanita yang selalu tersimpan di hatinya. Ketika ia menikah lagi istrinya itu tahu jika suaminya mencintai wanita lain. Walaupun sang suami baik kepada dirinya tapi ia sadar jika sang suami tak merasakan perasaan cinta yang sesungguhnya dari sang suami. Dan laki-laki itu adalah Carlos Fabrizio. Dahulu Carlos pernah jatuh cinta kepada seorang wanita Indonesia yang cantik. Dan ketika Carlos pertama kali melihatnya ia langsung jatuh cinta dengan paras cantik wanita bernama Lila itu. Carlos semakin jatuh cinta kepada Lila ketika melihat sifat Lila yang sangat baik sehingga membuat Carlos jatuh cinta kepada Lila. Carlos yang memang berasal dari negara asing langsung menarik perhatian para wanita di negeri ini. Tapi cuma Lila yang tak terlalu peduli kepada dirinya dan itu membuat Carlos semakin penasaran kepada Lila. Hingga akhirnya Carlos pun berusaha mendekati Lila dan tentu saja ketika mendekati Lila tak mudah karena memang Lila tak terlalu tertarik dengan Carlos. Hingga pada akhirnya Lila pun akhirnya luluh juga dan menerima pernyataan cinta dari Carlos. Hubungan mereka pun berjalan baik hingga mereka pun semakin dekat hingga pada satu titik Carlos melamar Lila karena Carlos yakin jika Lila adalah wanita yang tepat untuk dijadikan calon istrinya. Dan untungnya Lila pun menyetujui lamaran yang diajukan oleh Carlos. Hingga akhirnya Carlos dan Lila resmi menikah. Hubungan pernikahan mereka pun semakin bahagia tapi ketika mereka berdua merasakan indahnya rumah tangga tiba-tiba keluarga Carlos datang dan ingin Carlos berpisah dengan Lila. Keluarga Carlos tak setuju jika Carlos menikah dengan Lila yang seorang anak yatim piatu yang miskin. Sedangkan Carlos sendiri adalah berasal dari keluarga yang kaya raya. Carlos yang memang mencintai Lila pun akhirnya memilih untuk bersama dengan Lila. Baginya Lila adalah kebahagiannya. Jadi lebih baik ia meninggalkan keluarganya daripada kehilangan Lila. Tapi ketika Carlos sudah memilih untuk bersama dengan Lila tiba-tiba Lila pergi meninggalkan dirinya begitu saja. Lila hanya menuliskan sebuah pesan jika sebaiknya Carlos kembali bersama keluarganya dan melupakan dirinya. Tentu saja hati Carlos hancur ketika Lila meninggalkan dirinya. Kenapa Lila selalu saja memikirkan perasaan orang lain dan tak pernah memikirkan perasaan dirinya sendiri. Dengan perasaan yang hancur Carlos pun memilih kembali ke negaranya Italia. Dan meninggalkan semuanya walaupun hatinya tak pernah bisa bohong jika dirinya masih sangat mencintai Lila. Di Italia pun Carlos menerima saja ketika kedua orang tuanya menjodohkan dirinya dengan wanita pilihan dari kedua orang tuanya. Selama pernikahan Carlos tak bisa mencintai Fransisca istrinya karena memang hatinya sudah dimiliki oleh Lila. Tapi walaupun begitu Carlos selalu bersikap baik kepada Fransisca dan menjadi suami yang baik. Dalam pernikahan itu mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Paula Fabrizio. Ketika Carlos sedang menatap wajah foto wanita yang ia cintai tiba-tiba ada telepon yang masuk. Ketika tahu siapa yang menelponnya Carlos pun langsung mengangkat telepon itu. "Selamat malam tuan Carlos maaf mengganggu anda malam-malam begini. Tapi ada hal yang ingin saya sampaikan tentang pencarian kita selama ini," kata seseorang di seberang telepon. "Malam. Apa yang mau kamu sampaikan?" tanya Carlos balik. "Akhirnya setelah pencarian kita selama ini akhirnya saya mendapatkan informasi tentang wanita bernama Lila Prameswari," kata seorang laki-laki yang memang selama ini Carlos perintahkan untuk mencari keberadaan dari Lila istrinya. "Apa yang kamu dapat?" tanya Carlos yang tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. "Sebenarnya ada kabar baik dan juga buruk. Saya tak tahu mau mulai memberitahukan berita yang baik ataupun yang buruk tapi saya akan mencoba menceritakan semua informasi yang saya dapatkan," kata orang suruhan yang Carlos perintah. Carlos sedikit mengernyitkan keningnya karena ia mendengar jika Ada berita baik dan juga buruk tentang Lila. Tapi ketika Carlos sudah merencanakan untuk mencari keberadaan Lila maka ia akan menerima apapun kabar tentang Lila. Entah mungkin Lila sudah menikah dengan laki-laki lain pun Carlos akan siap menerimanya. Carlos hanya ingin tahu keadaan Lila saja. Apakah dia sekarang baik-baik saja dan hidup bahagia. Bagi Carlos melihat Lila bahagia saja sudah membuatnya ikut bahagia juga. Jadi tak masalah bagi Carlos jika Lila sudah menikah lagi. "Katakan saja apapun informasi yang kamu dapatkan," kata Carlos kepada orang suruhannya itu. "Baik tuan Carlos. Yang pertama wanita bernama Lila sampai detik ini tidak menikah dengan laki-laki manapun. Dan ada berita penting yang harus anda ketahui. Jika wanita bernama Lila itu memiliki seorang putri yang kemungkinan adalah putri anda," kata orang suruhan yang diperintahkan oleh Carlos. "Apa?" Carlos kaget ketika mengetahui jika dirinya memiliki seorang putri bersama dengan Lila. Dan itu membuat dirinya senang ketika tahu jika dirinya memiliki seorang putri. "Dimana keberadaan mereka saat ini?" tanya Carlos terlihat antusias. Suasana hening terdengar dari seberang telepon. Orang yang disuruh Carlos belum mengatakan apa-apa sampai akhirnya ia pun membuka suara. "Dan saya akan menyampaikan kabar buruknya. Wanita bernama Lila meninggal beberapa waktu yang lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya. Dan saat ini saya belum mengetahui keberadaan putri tuan Carlos," kata orang suruhan itu. Carlos tak bisa berkata apa-apa di lain sisi ia bahagia karena mendengar jika ia memiliki seorang putri dengan Lila. Di lain sisi ia mendengar berita jika Lila sudah meninggal. Wanita yang selama ini ia cintai sudah pergi meninggalkan dirinya. Tanpa terasa air mata jatuh dari mata Carlos. Setelah ia melakukan pencarian selama ini ternyata wanita yang sangat ia cintai sudah meninggalkan dirinya. Selama ini Carlos memang sering bolak balik ke Indonesia dengan tujuan bisa menemukan Lila. Tapi pada kenyataannya sampai Lila meninggal pun ia tak pernah bisa menemuinya. Dan yang membuat Carlos terkejut jika saat ini keberadaan putrinya tak tahu dimana keberadaannya saat ini. "Saya mau kamu cari dimana keberadaan putri saya. Saya tak peduli berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan informasi tentang putri saya," perintah Carlos dengan jelas. "Baik tuan," jawab orang suruhan itu. Setelah itu telepon pun di tutup dan Carlos menatap kearah luar hotel yang ia tinggali. Ia masih tak mengira dengan apa yang dikatakan oleh orang suruhannya. Dan itu membuat Carlos kembali mengingat kenangan dengan Lila. "Lila kenapa kamu dulu memilih pergi dari hidup aku? Dan kenapa kamu gak bilang jika kita memiliki seorang putri. Pasti kamu selama ini sudah melewati banyak hal sulit bersama putri kita. Tapi aku berjanji setelah aku berhasil menemukan putri kita maka aku akan menjaganya. Memberikan kebahagian yang besar untuk dirinya. Jadi kamu bisa istirahat dengan tenang sekarang." Carlos pun membuat janji kepada Lila jika ia akan membahagiakan putri mereka. Dan malam itu Carlos pun terus memandang wajah Lila yang ada di foto yang terus ia pegang. Dan kenangan bersama Lila kembali teringat oleh Carlos. Hingga tanpa sadar air mata keluar dari mata Carlos. Sementara itu di penthouse milik Bastian Luna sedang beres-beres meja makan dan dapur setelah dirinya dan Bastian selesai makan malam. Dan Bastian memakan habis makanan yang dia masak tadi dan tentu saja Luna sangat senang jika masakannya disukai oleh Bastian. Kalau begitu kan ia jadi tambah semangat untuk masak lagi. "Sayang kalau udah aku tunggu di ruang televisi," kata Bastian ketika beranjak dari kursi meja makan. "Iya kak," jawab Luna mengerti. Sebelum Luna menghampiri Bastian terlebih dahulu Luna menuangkan orange juice yang akan ia berikan kepada Bastian. Bastian sendiri memilih bersantai setelah menikmati makanan yang dibuat oleh Luna. Masakan Luna entah kenapa selalu pas dengan seleranya. Dan tak lama Luna sudah berjalan mendekat kearahnya dengan membawa orange juice di tangannya. "Ini kak orange juicenya," kata Luna sambil memberikan orange juice untuk Bastian. "Makasih sayang," kata Bastian mengambil orange juice pemberian dari Luna. Bastian pun meneguk orange juice yang diberikan oleh Luna yang menyegarkan. "Kakak hari ini ada operasi lagi ya? Kalau kakak operasi tuh perasaannya gimana? Dulu aku sering dengar dari ibu kalau ibu bantu dokter operasi kadang-kadang situasinya baik kadang juga gak baik. Yang pasti nyawa pasien benar-benar ada di tangan kita. Benar gitu gak kak?" tanya Luna penasaran. "Pagi tadi kakak ada operasi. Bisa dibilang gitu kalau melakukan operasi kita gak tahu apa yang terjadi sampai kita benar-benar memulai operasi itu. Kalau bagi kakak ketika akan melakukan operasi sebelumnya kakak harus menyiapkan semuanya dan tak boleh ada kesalahan. Kalaupun dalam operasi ada masalah maka sebisa mungkin kakak akan segera menyelesaikan dan mencari jalan lain untuk bisa menyelamatkan pasien," jawab Bastian dengan santainya. "Wah keren ya kak. Dari dulu aku selalu kagum dengan pekerjaan dokter dan perawat di rumah sakit. Apalagi ketika dengar cerita dari ibu membuat aku kagum sama pekerjaan mereka. Bahkan saat kecil aku sudah punya cita-cita untuk jadi dokter tapi berhubung sekolah dokter mahal akhirnya aku mengalihkan cita-cita aku menjadi perawat. Tapi lagi-lagi cita-cita aku harus aku kubur dalam-dalam karena aku lebih memilih untuk bekerja. Karena tak ada pilihan lain saat itu untuk aku," kata Luna terlihat sedih. Bastian yang melihat ekspresi wajah Luna yang sedih merasa bersalah. Andai saja ia lebih cepat menemukan Luna dan ibunya mungkin saat ini sang ibu masih hidup dan Luna masih bisa melanjutkan cita-citanya tapi semuanya sudah terlambat. Yang bisa Bastian lakukan saat ini adalah mengabulkan apapun permintaan dari Luna. "Maaf seharusnya kakak lebih cepat menemukan kamu dan ibu mungkin kalau kakak lebih cepat menemukan kamu mungkin keadaannya akan berubah." Bastian terlihat menyesal ketika melihat kesedihan yang terpancar dari wajah Luna. Luna menggelengkan kepalanya jika ini bukan salah Bastian. "Ini bukan salah kakak kok. Mungkin ini memang jalan yang Tuhan tuliskan untuk aku. Aku gak pernah menyesal menyerahkan impian aku demi ibu. Karena selama ini ibu sudah bekerja keras untuk aku. Jadi aku ingin membalas semuanya demi ibu juga," jawab Luna sambil tersenyum kearah Bastian. Lagi-lagi Bastian terpesona dengan senyuman yang Luna tunjukan kepadanya. Dan jantungnya berdetak kencang ketika melihat senyum manis Luna. Apakah ini tanda jika ia benar-benar mencintai Luna? Dan apakah ini jawaban dari pertanyaan yang sang Daddy tanyakan kepadanya bahwa dirinya mencintai Luna. Apakah Bastian mulai mencintai Luna? Dan bagaiamana perasan Luna kepada Bastian? See you next chapter.... Happy reading.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN