Bab 55

1022 Kata

Keesokan hari pun tiba, kini mentari sudah mulai memancarkan sinarnya. Senyum pagi yang cerah, terpancar dari seorang gadis berhijab, yang begitu bahagia. Menyambut pagi dengan senyuman hangat, ketika ia melihat mama dan adiknya, kini berada bersamanya. "Bagaimana tidurmu semalam, Des? Nyenyak, nggak?" tanya Adel kepada Desi, adiknya. "Yang nyenyak lah, Kak Adel. Namanya juga, tidur di apartemen yang ada AC-nya, hehe." "Wah gawat, Des. Bisa-bisa, nanti kamu nggak mau pulang lagi ke Jambi, karena betah tinggal di apartemen kakakmu yang ada AC-nya," ucap Mama Sarah, yang menggoda putri bungsunya. "Makanya, Ma. Kita pindah saja ke Jakarta. Supaya kita bertiga, selalu sama-sama." "Kan sudah Mama bilang, Des. Mama itu sukanya tinggal di Jambi. Soalnya lebih nyaman, tinggal di kampung halam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN