Maxime telah mengganti pakaiannya yang kotor tadi dengan yang baru. Selepas itu, dia kembali duduk dan berkutat dengan pekerjaannya lagi. Dalam kurun waktu dua bulan saja, ia harus bisa membuat sebuah kemajuan di perusahaan ini. Demi agar para kepala setiap divisi berhenti untuk meremehkannya juga. Namun, disela pekerjaannya yang cukup menguras pikiran. Maxime nampak terdiam duduk dalam beberapa saat. Tidak melakukan pekerjaan apapun. Namun, di dalam kepalanya terus menerus bergulir pikiran tentang wanita, yang tengah berada jauh darinya. Hampa. Ingin menghubungi. Tapi pasti ia bisa lupa waktu bahkan juga lupa diri. Bisa-bisa ia ingin pulang ke sana. Padahal, sangatlah berbahaya bagi wanita itu, bila berada dekat dengannya. Ponsel miliknya Maxime ambil dari atas meja. Dia nyalakan la