“Pak, ini nggak seperti apa yang kamu pikirin, ok?” Nadira tanpa sadar kembali memanggil Ariano dengan panggilan itu. Mungkin karena Ariano sekarang tampak serius dan mengintimidasi. “Why the hell you calling him ‘Pak’, Nad-nad?” Jonathan menginterupsi tanpa peduli ketegangan yang tengah terjadi karena ulahnya. “Is that your kink, bro, siapa tadi namanya? Nano?” tanya lelaki itu pada Ariano yang masih menatapnya dingin. “Jo!” Nadira menegur lelaki itu. “Can you just shut up, please?” Jonathan pun memberikan gerakan seolah meresleting mulutnya. “Kalau begitu kamu jelasin sekarang.” “Iya aku jelasin, tapi kamu jangan pasang wajah kayak gitu.” “Wow, I’m better get out right now, gue ke sini bukan mau lihat drama rumah tangga.” Lagi-lagi Jonathan bicara tanpa paham