Nadira tidak pernah menduga kalau malam ini bukan hanya dirinya satu-satunya orang yang hendak bermalam di apartemen Ariano. Nadira pikir ia hanya meminta Ariano untuk kembali membawakannya pembalut, tetapi kenapa Ariano justru membawa seorang perempuan? Dan melihat koper yang dibawa gadis itu seolah menunjukkan jelas bahwa kedatangannya ke sini tentu bukan untuk sekadar lewat. Ariano seolah mengerti kecanggungan dan kebingungan yang terjadi di antara mereka akhirnya buka suara. “Nadira, kenalin ini Arjani anak teman Ibuku,” katanya memperkenalkan. Lalu tatapannya beralih kepada Arjani di sebelahnya, “Jani, kenalin ini Nadira…pacar saya.” Nadira mengamati ekspresi terkejut yang timbul di wajah perempuan bernama Arjani itu, seketika mengerti bahwa keberadaan Nadira tentu di lua